Jumat, 19 Februari 2010

Road to Rotterdam #1


Hari itu rekans kantor sibuk membicarakan sepucuk surat dari Pusbindiklatren Bappenas tentang peluang beasiswa bagi PNS untuk melanjutkan studi pasca sarjana (S2). Dalam surat itu dikatakan bahwa bagi PNS yang telah memenuhi syarat, dapat mengikuti seleksi beasiswa S2 berbagai jurusan di beberapa universitas ternama di tanah air, bahkan luar negeri.
Wow, diam2 aku menghayal, bisa gak aku dapat beasiswa tersebut...tapi aku menepis mimpi itu, karena menganggap kemampuanku belum nyampe, lagian pesertanya bakal rame, pinter2 lagi...tapi aku berniat, setidaknya untuk ikut tes aja apa salahnya, hitung2 belajar ikut tes, siapa tau setelah mencoba 10-20 kali nanti bisa lolos...hehehehe.. lagian menurut info dari seorang senior, dia udah ikut tes 13 kali, nah tes yang ke 14 baru berhasil!! Pengalaman dari 13 tes sebelumnya dia jadikan modal berharga, dan akhirnya doi berhasil berangkat ke aussie.......
Bay de wey..ngapain aku mo kuliah lagi...ngapaian para PNS mo kuliah lagi?????mungkin sedikit aku jelasin alasan umum kenapa para PNS pengen kuliah....
Kuliah dan meraih gelar kesarjanaan menjadi salah satu sarana terbaik bagi seorang PNS untuk meningkatkan karir dan prestise. Cara ini dapat juga dibilang shortcut untuk mendekatkan diri pada jabatan. Dengan gelar sarjana, seorang PNS bakal duduk dalam struktur kepangkatan dan kepegawaian yang lebih tinggi. Dengan pangkat yang relatif lebih tinggi dibanding tamatan SMA ke bawah, serta dengan gelar sarjana yang dianggap sebagai intelektual dan berwawasan luas, seorang PNS yang sarjana punya kesempatan lebih besar untuk memperoleh jabatan struktural. Padahal pada kenyataannya, banyak juga birokrat bertitel yang kemampuan, wawasan serta cara berfikirnya lebih rendah daripada birokrat yang gak bertitel, bahkan dibanding tenaga honorer!!!

Rabu, 03 Februari 2010

TPP oh TPP...

Renumerasi, TPP, TKD ato apalah namanya.....yang penting ada tambahan untuk gajiku.
dan keputusan itu yang sekarang kutunggu-tunggu dalam evaluasi APBD. Mudah2an mulus dan disetujui..

bukan apa2...dengan standar gaji saat ini, dan makin mahalnya biaya hidup, rasanya dah gak cukup banget yang aku terima. Itu baru dari standar gaji (gaji yg tertulis). kalo bicara "take home pay" tambah parah. Soalnya tu gaji yg kecil dipotong lagi utuk cicilan bank, cicilan rumah, koperasi, listrik, air, telepon, etc.etc dan walhasil yg nyampe ke bini gak nyampe setengah gaji...hik..hik..hik  (melarat banget jadi birokrat.....sapa suruh!!!)..
nah, mahluk yg bernama renumerasi, TPP ato TKD setidaknya bisa jadi "oase", untuk menutupi berbagai kekurangan, walopun dalam skala minimal...

Koq kayaknya aku minta dikasihani ya...jadi org koq bisanya cuma mengeluh!!!
udah tau gaji pns kecil, koq mau aja??? salah sendiri toh!!!


banyak yang berpikir, kalo jadi PNS tu enak banget, kerja gak kerja gaji tetep dapat, kerja bisa sambil ngobjek ato ngojek, yang penting absensi penuh, gaji sih kecil, tapi "sebatan" gede......etc..etc....
what can i say????? persepsi itu mungkin ada benarnya, tapi belum tentu benar sepenuhnya!
karena sesungguhnya banyak PNS yang juga benar2 berperan sebagai "abdi", yang mau bekerja siang malam, yang masih mau memikirkan kepentingan masyarakat, dan berupaya semampunya menjadi aparatur profesional...
Profesional??? yah, profesional maksudnya aparatur yang bener2 komit dengan pekerjaannya dan fokus pada upaya agar tugas dan tanggungjawab yang diemban berjalan sukses dan memberikan hasil dan manfaat terbaik sebagaimana yang diinginkan orang banyak.
tapi kalo bicara profesional ini tentunya banyak komponen2 yang mesti dipenuhi, dan salah satunya balik lagi ke gaji atau kompensasi atau apalah namanya.

Simpelnya begini,,, orang yang profesional mestinya bisa mencurahkan segala daya upaya, baik tenaga, fikiran dan waktu, agar tugas dan tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Nah PNS profesional kayaknya masih sulit terwujud. kenapa?? dengan gaji dan fasilitas yang minim, fikiran dan konsentrasi PNS saat ini gak bisa fokus sama kerjaan.

mikirin belanja dapur, bini mo beli baju dan make up (mana lingerie udah pada sobek!!), bayar tagihan listrik, air dan telepon, biaya pendidikan anak-anak (pendidikan gratis???mimpi kali yee), biaya berobat (katanya ditanggung askes tapi karena pelayanan parah, mending bayar sendiri), biaya tak terduga lain-lain....seperti sepupu mo kawin dan perlu bantuan dana.....wedew...kalo dah gini, bisa pecas endahe pak PNS...kalo gak terserang stroke...wakakaka..jadi boro-boro mikirin kerjaan yang katanya cuma urusan dunia...mending mikirin keluarga yang jelas urusannya dunia akherat!!!

jadi...oh TPP...come to papa .......